Enam Langkah Raih Keamanan Finansial


SETIAP orang, baik yang masih lajang maupun telah menikah, tentu menginginkan jaminan keamanan dalam hal keuangan. Pasalnya, penghasilan tinggi dan sejumlah uang di dalam tabungan serta kehidupan bebas utang saja, belum cukup untuk menjamin kemapanan finansial.

Ikuti beberapa langkah berikut ini untuk meraih keamanan finansial secara menyeluruh bagi Anda dan keluarga:

1. Rekening tabungan pribadi
Jika Anda sudah menikah, buka rekening tabungan sendiri. Menurut Susan Strasbaugh, perencana keuangan sekaligus pemilik Strasbaugh Financial Advisory di Colorado Springs, selain rekening tabungan bersama dengan suami yang juga mencakup dana darurat, sisihkan 10 persen dari penghasilan Anda pertahun ke dalam rekening tabungan atas nama pribadi.

Tindakan ini berguna sebagai langkah antisipatif karena salah satu dari Anda bisa saja menghabiskan seluruh isi rekening tabungan bersama. Selain itu, tabungan atas nama pribadi juga berguna untuk memastikan Anda memiliki uang tunai sekiranya tertimpa bencana, penyakit, atau cacat.

Jika Anda adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan sendiri, sisihkan 10 persen dari jatah belanja pribadi yang dibelikan suami ke dalam rekening tabungan sendiri.

2. Kartu kredit pribadi
Memiliki setidaknya satu kartu kredit atas nama pribadi yang digunakan secara reguler bisa memberikan catatan baik atas sejarah penggunaan kartu kredit Anda. Jika Anda telah menikah, hal itu akan memberikan sejumlah perlindungan apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan atas kredit suami.

Menurut Craig Watts dari Fair Isaac Corporation, catatan kredit yang baik sangat penting dalam segala hal, mulai dari mendapatkan tingkat hipotek yang rendah sampai untuk membuka rekening telepon seluler.
3. Rekening dana pensiun
Entah masih hidup melajang atau sudah berkeluarga, Anda harus memiliki rekening dana pensiun sendiri. Menurut Strasbaugh, selain mampu memberikan perlindungan sekiranya terjadi perceraian, rekening pensiun pribadi juga memungkinkan Anda memilih jenis investasi yang paling menguntungkan.

Daftarkan diri untuk membuka rekening dana pensiun di perusahaan tempat bekerja apabila ada fasilitas tersebut. Jika tidak, sejumlah ahli menyarankan untuk menyisihkan 10 persen penghasilan sebagai dana pensiun. Namun, meskipun Anda hanya mampu menyisihkan jumlah minimun, misalnya sebesar satu persen dari penghasilan, jumlah sekecil itu pun akan membuat perubahan besar seiring berjalannya waktu.

4. Asuransi
Persiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk sekiranya terjadi sesuatu terhadap tulang punggung keluarga sehingga tidak mampu memberikan nafkah seperti biasanya. Menurut Allvine, jika setiap orang di dalam keluarga mulai dari anak, orang tua, hingga diri Anda sendiri menggantungkan hidup terhadap penghasilan Anda atau suami, maka Anda berdua membutuhkan asuransi jiwa yang memadai untuk menyokong kehidupan para tertanggung apabila terjadi sesuatu terhadap diri Anda dan suami.

Umumnya, perempuan lajang tidak membutuhkan asuransi jiwa, kecuali jika dirinya harus menafkahi anggota keluarga lainnya. James Santos, spesialis asuransi sekaligus pendiri Pinnacle Financial Group, menyarankan untuk mengasuransikan jiwa suami Anda senilai tujuh hingga sepuluh kali lipat penghasilannya pertahun. Pergunakan cara yang sama untuk menghitung nilai asuransi Anda jika bertindak sebagai pemberi nafkah keluarga.
5. Cermat mengelola
Buat daftar berisi semua rekening tabungan, kartu kredit, pinjaman, investasi, polis asuransi, dan semua data finansial lainnya di dalam satu tempat khusus. Simpan semua data itu bersama PIN atau kode akses yang diperlukan untuk mengaksesnya di dalam kotak deposit di bank atau tempat penyimpanan lain yang aman. Anda juga perlu menyertakan nama pengacara yang mengatur isi wasiat Anda, serta merinci berbagai aset kekayaan lain yang dimiliki.
6. Perencana finansial
Tidak ada salahnya meminta bantuan profesional seperti perencana finansial untuk mengelola keuangan Anda. Hadiri setiap pertemuan dan tanyakan sebanyak mungkin pertanyaan hingga Anda benar-benar mengerti hal yang dijelaskan perencana finansial tersebut. Jangan pernah menantangani dokumen finansial apa pun tanpa memahami artinya.(*/Ol-5)

No comments:

Post a Comment